Lompat ke konten

KUBET – Marcus Thuram Gagal di Serie A, tapi Mau Ajari Ayahnya Cara Juara Liga Champions!

Marcus Thuram Gagal di Serie A, tapi Mau Ajari Ayahnya Cara Juara Liga Champions!


Marcus Thuram Gagal di Serie A, tapi Mau Ajari Ayahnya Cara Juara Liga Champions!

Para pemain Inter Milan merayakan gol ke gawang Feyenoord dalam laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis (6/3/2025). (c) AP Photo/Peter Dejong

Bola.net – Marcus Thuram mungkin belum bisa membawa Inter Milan menjuarai Serie A musim ini, tapi asa besarnya belum padam. Ia kini bersiap untuk panggung yang lebih megah: Final Liga Champions 2025.

Inter akan menghadapi PSG di Munich pada 1 Juni mendatang. Laga ini bukan hanya soal trofi bagi Thuram, tetapi juga soal cerita pribadi dan warisan keluarga.

Di balik kesedihannya karena gagal meraih Scudetto, Thuram menyimpan semangat tinggi untuk mempersembahkan sejarah baru. Apalagi lawan yang dihadapi adalah klub dari kota tempat ia tumbuh besar.

Pertarungan ini menjadi spesial bukan hanya karena statusnya sebagai final, tapi juga karena faktor-faktor emosional yang menyertainya. Apa saja yang membuat laga ini punya arti lebih untuk Marcus Thuram?

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.


1 dari 3 halaman

Antara Luka Scudetto dan Mimpi di Final Liga Champions

Antara Luka Scudetto dan Mimpi di Final Liga Champions

Para pemain Inter Milan merayakan gol ke gawang Feyenoord dalam laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis (6/3/2025). (c) AP Photo/Peter Dejong

Inter Milan harus mengakui keunggulan Napoli dalam perebutan Scudetto musim ini. Marcus Thuram mengaku lebih merasa sedih daripada marah atas kegagalan tersebut.

Cedera pergelangan kaki yang ia alami membuat performanya menurun di paruh kedua musim. Namun ia memilih untuk menatap ke depan dan fokus pada kesempatan meraih gelar Liga Champions pertama dalam kariernya.

“Saya lebih merasa sedih ketimbang marah, karena kami sebenarnya bisa juara,” ujar Thuram seperti dikutip dari sesi Media Day Inter.

“Performa saya di paruh kedua musim ini memang tidak sebaik di awal, tapi kami ada di Final dan punya 90 menit untuk menang,” lanjutnya.

“Scudetto sekarang sudah jadi masa lalu, kami ucapkan selamat kepada Napoli dan move on. Saya pikir kami harus mengambil pelajaran dari itu, tapi tidak membiarkannya membebani kami, jadi kami harus ingat hal baik dan buruk yang sudah kami lakukan,” sambungnya.

2 dari 3 halaman

Final Spesial Lawan Klub dari Kota Masa Kecil

Final Liga Champions kali ini terasa lebih personal bagi Thuram. Pasalnya, lawan yang akan dihadapi adalah PSG, klub dari kota tempat dia tumbuh dan mengenal sepak bola.

Lebih dari itu, ia juga memiliki hubungan dekat dengan beberapa pemain Les Parisiens, termasuk Ousmane Dembele yang merupakan sahabat dekatnya. Nuansa emosional ini membuat laga semakin tak terlupakan.

“Ini terasa sangat spesial, karena saya akan menghadapi tim dari kota tempat saya tumbuh, dan saya masih berteman baik dengan beberapa pemain mereka,” ucap Thuram.

“Ousmane Dembele adalah salah satu sahabat terbaik saya, kami hampir setiap hari saling telepon,” terangnya.

“Final Liga Champions adalah mimpi, jenis pertandingan yang selalu kamu bayangkan saat bermain bola di halaman rumah waktu kecil. Sekarang saya benar-benar bisa menjalaninya,” imbuhnya.

3 dari 3 halaman

Misi Bawa Inter Juara dan Bikin Lilian Bangga

Marcus bukan satu-satunya nama besar dalam keluarganya di dunia sepak bola. Ayahnya, Lilian Thuram, adalah legenda Prancis dan kerap hadir langsung di tribun menyaksikan aksi sang anak.

Namun berbeda dari sang ayah yang belum pernah mengangkat trofi Liga Champions, Marcus bertekad membawa pulang gelar tersebut. Jika sukses, ia ingin berbagi pengalaman itu kepada sang legenda.

“PSG bukan kejutan, mereka memang salah satu dari tiga tim terbaik di Eropa,” kata Thuram.

“Gigio Donnarumma juga tampil luar biasa, dia adalah salah satu kiper terbaik di dunia.”

“Mungkin saya akan minta saran dari pemain Italia kami tentang kelemahannya,” lanjut Thuram dengan senyum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *