
Premier League 2024/25: Pertandingan Manchester City vs Crystal Palace di pekan ke-32 (c) AP Photo/Dave Thompson
Bola.net – Wembley bersiap jadi saksi laga final FA Cup malam ini. Crystal Palace akan menantang Manchester City dalam pertarungan yang bisa mengubah sejarah klub London Selatan itu. Jika menang, Palace akan meraih major trophy pertama mereka sejak berdiri 120 tahun lalu.
Musim ini, Palace sudah dua kali bersua dengan Man City di Premier League. Hasilnya, satu kali imbang 2-2 di Selhurst Park dan kalah 2-5 di Etihad Stadium. Meski belum menang, Palace menunjukkan bahwa mereka bisa mencetak gol dan memberi tekanan.
Kini, semua mata tertuju ke Wembley. Palace punya beberapa pemain kunci yang bisa menjadi pembeda. Jika tampil maksimal, bukan tidak mungkin Man City akan dibuat keok oleh mereka.
Advertisement
Daniel Munoz: Motor Serangan dari Sayap Kanan
Pemain Crystal Palace Ismaila Sarr (kiri) merayakan gol bersama Daniel Munoz dalam laga semifinal FA Cup 2024/2025 melawan Aston Villa, Sabtu (26/4/2025) malam WIB. (c) AP Photo/Dave Shopland
Daniel Munoz tampil konsisten sepanjang musim ini. Bermain sebagai bek sayap kanan, dia tak hanya kuat dalam bertahan tapi juga aktif membantu serangan.
Munoz sudah mencatatkan empat gol dan lima assist di Premier League. Di FA Cup, dia bahkan menyumbang dua gol penting untuk Palace.
Pergerakannya yang dinamis bisa menjadi senjata rahasia Palace dalam mengeksploitasi sisi kiri pertahanan City. Jika diberi ruang, Munoz bisa menjadi ancaman serius.
Tyrick Mitchell: Penjaga Keseimbangan di Kiri
Duel Amad Diallo dan Tyrick Mitchell dalam laga Premier League antara Manchester United vs Crystal Palace, Minggu 2 Februari 2025. (c) AP Photo/Dave Thompson
Di sisi berseberangan, Tyrick Mitchell memegang peran vital dalam menjaga kedalaman. Bek sayap kiri ini dikenal disiplin dan jarang membuat kesalahan.
Meski kontribusi ofensifnya tak semewah Munoz, Mitchell sudah menyumbang empat assist di Premier League. Perannya dalam memutus serangan City dari sisi kanan sangat krusial.
Ketika menghadapi pemain seperti Bernardo Silva atau Savinho, Mitchell harus tampil tanpa cela. Stabilitasnya bisa jadi fondasi pertahanan Palace.
Eberechi Eze: Kreator dan Eksekutor Andalan
Selebrasi Eberechi Eze dalam laga Premier League antara Chelsea vs Crystal Palace, Minggu (1/9/2024). (c) AP Photo/Frank Augstein
Eberechi Eze adalah jantung kreativitas Palace. Fleksibel di banyak posisi, Eze bisa mengubah tempo permainan kapan saja.
Dribbling, set-piece, hingga tembakan jarak jauhnya adalah senjata utama. Musim ini, dia telah mengoleksi tujuh gol dan delapan assist di liga, plus tiga gol di FA Cup.
Saat Palace butuh momen magis, Eze adalah salah satu pemain yang dicari. Wembley bisa jadi panggung untuk penampilan terbaiknya.
Ismaila Sarr: Kecepatan dan Ketajaman yang Menggoda
Pemain Crystal Palace Ismaila Sarr merayakan gol keduanya dalam laga semifinal FA Cup 2024/2025 melawan Aston Villa, Sabtu (26/4/2025) malam WIB. (c) AP Photo/Dave Shopland
Ismaila Sarr menjadi sosok penting di lini serang Palace. Dia mampu mengisi peran di sayap kanan maupun sebagai gelandang serang.
Dengan tujuh gol dan lima assist di Premier League, ditambah tiga gol di FA Cup, Sarr jelas bukan pemain sembarangan. Finishing-nya dingin dan pergerakannya eksplosif.
Jika mampu melewati lini tengah Man City, Sarr bisa jadi momok berbahaya di area kotak penalti. Kombinasinya dengan Eze bisa jadi kunci.
Jean-Philippe Mateta: Harapan di Ujung Tombak
Jean-Philippe Mateta (tengah) diapit oleh Josko Gvardiol dan Ruben Dias dalam pertandingan Premier League antara Crystal Palace dan Manchester City di Selhurst Park, Sabtu, (7/12/2024). (c) AP Photo/Dave Shopland
Jean-Philippe Mateta akan jadi tumpuan utama Palace dalam mencetak gol. Sebagai penyerang tengah, dia punya insting tajam dan posisi yang cerdas.
Torehan 14 gol di Premier League menunjukkan efektivitas Mateta musim ini. Dia juga dikenal kuat dalam duel udara dan tahan bola.
Jika Palace bisa menyuplai bola dengan akurat, Mateta punya potensi besar untuk menjebol gawang Man City. Dia adalah sosok yang bisa menentukan hasil akhir.
Palace mungkin bukan unggulan di atas kertas. Namun, di satu laga final, kejutan selalu punya tempat.