Lompat ke konten

KUBET – Dilarang Sembarangan! MotoGP Rehat, Ini Spek Motor yang Boleh Dipakai Latihan Para Pembalap

Dilarang Sembarangan! MotoGP Rehat, Ini Spek Motor yang Boleh Dipakai Latihan Para Pembalap


Dilarang Sembarangan! MotoGP Rehat, Ini Spek Motor yang Boleh Dipakai Latihan Para Pembalap

Marc Marquez saat berlatih dengan Ducati Panigale V2 di Sirkuit Aspar, Valencia, pada awal 2025. (c) Instagram/MarcMarquez93

Bola.net – Setelah tampil di Jerez, Spanyol, MotoGP 2025 akan memasuki seri keenam di Le Mans, Prancis, 9-11 Mei 2025. Para pembalap pun memanfaatkan waktu rehat di antara kedua seri ini dengan berbagai aktivitas, salah satunya latihan motor untuk menjaga kebugaran tubuh dan keluwesan otot ketika berkendara.

Mengingat motor MotoGP dilarang dikendarai di luar pekan balap, maka pembalap harus latihan dengan motor-motor lainnya, dari superbike, supersport, minibike, supermoto, motocross, sampai flat track. Namun, motor-motor ini harus berspesifikasi standar jalanan dan tak boleh memakai perangkat spek balap apa pun.

Meski tak digunakan di arena MotoGP, motor-motor ini tetap diawasi Direktur Teknis, Danny Aldridge, dan harus memiliki spek yang sesuai dengan regulasi FIM. Atas alasan ini, motor-motor ini tetap harus melalui proses homologasi. Jika ketahuan melanggar regulasi latihan MotoGP, maka sang rider akan dihukum.


1 dari 2 halaman

Fabio Quartararo Pernah Melanggar, Ini Hukumannya

Fabio Quartararo Pernah Melanggar, Ini Hukumannya

Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) Yamaha MotoGP

Fabio Quartararo pun menjadi salah satu rider yang pernah melanggar aturan ini. Pada awal Juni 2020, ketika masih membela Petronas Yamaha SRT, ‘El Diablo’ kedapatan berlatih di atas superbike Yamaha R1 yang disediakan oleh TechSolutions di Sirkuit Paul Ricard, Le Castellet, Prancis.

Setelah diinvestigasi oleh Aldridge, R1 itu ternyata menyalahi aturan karena memakai rem karbon dan sistem elektronik spek balap yang digunakan dalam FSBK alias Kejuaraan Superbike Prancis. Alhasil, Quartararo dijatuhi larangan turun lintasan selama 20 menit pertama sesi FP1 di MotoGP Spanyol 2020.

Aturan ini tertera dalam buku Regulasi FIM Grand Prix World Championship, di Pasal 1.15 mengenai ‘Latihan dan Tes’. Dalam bagian ini, aturan latihan dan tes untuk kelas balap MotoGP, Moto2, dan Moto3 dijabarkan dengan jelas.

Nah, seperti apa sih aturan dan regulasi MotoGP mengenai latihan dan tes kejuaraan Grand Prix? Berikut ulasannya seperti yang dikutip dari buku Regulasi FIM Grand Prix World Championship 2025. Simak yuk, Bolaneters!

2 dari 2 halaman

Regulasi MotoGP Mengenai Latihan dan Tes MotoGP

1.15 Latihan & Tes

1.15.1 Pembatasan Latihan dan Tes

a) Untuk semua kelas, musim balap didefinisikan dimulai pada hari setelah balapan terakhir tahun tersebut, dan berakhir pada hari pelaksanaan balapan terakhir pada tahun berikutnya.

Suatu “Event” Grand Prix didefinisikan dimulai pada waktu yang dijadwalkan untuk pemeriksaan Teknis dan Olahraga, yang biasanya berlangsung pada hari Kamis. Waktu dan tanggal ini digunakan untuk menentukan periode 14 hari sebelum suatu Event terkait pembatasan tes.

b) Pembalap terkontrak didefinisikan sebagai pembalap yang ditunjuk oleh tim sesuai dengan Pasal 1.11.1.

c) Latihan Pembalap dan Familiarisasi Trek diperbolehkan kapan saja di sirkuit mana pun dengan ketentuan sebagai berikut:

  • i) Aktivitas di lintasan tidak diperbolehkan dalam 14 hari sebelum suatu event GP di sirkuit terkait, kecuali jika telah mendapat izin dari Race Direction.
  • ii) Untuk motor berkapasitas mesin yang sama dengan kelas yang diikuti sang pembalap, hanya motor produksi standar yang telah mendapatkan homologasi jalanan yang boleh digunakan.

Demi keselamatan, (pembalap) diperbolehkan melakukan perubahan berikut, yang harus diberitahukan terlebih dahulu kepada Direktur Teknis:

  • Velg
  • Kaliper rem, master silinder, selang dan cakram rem (cakram karbon tidak diperbolehkan)
  • Suspensi depan dan belakang
  • Pelepasan komponen yang ada (misalnya spion, lampu, dan lain-lain)
  • Khusus kelas MotoGP – Ban: Ban yang tersedia secara komersial dan disetujui oleh Direktur Teknis. Catatan: Ban dengan spesifikasi yang saat ini digunakan dalam kejuaraan tidak diperbolehkan.
  • Kelas Moto2 dan Moto3 – Ban: Spesifikasi ban tidak dibatasi untuk latihan dan familiarisasi trek.
  • Sandaran kaki, setang, dan tuas kendali
  • Knalpot
  • Bodywork replika dengan bahan berbeda diperbolehkan, tetapi desainnya harus identik dengan aslinya (kecuali bagian-bagian yang ditutup akibat pelepasan lampu, dan sebagainya).

Catatan: Motor dari disiplin non-roadracing (misalnya Motocross, Enduro, SuperMoto) dan motor roadracing dengan kelas kapasitas yang berbeda, sebagaimana disetujui oleh Direktur Teknis, boleh digunakan tanpa pembatasan (perlu dicatat bahwa “kelas kapasitas” di sini merujuk pada penetapan kelas balap, bukan sekadar kapasitas mesin dalam satuan cc, dan Direktur Teknis memiliki kewenangan penuh untuk menentukan kelayakan motor yang digunakan).

Race Direction dapat memberikan pengecualian untuk gelaran-gelaran tertentu dengan menggunakan motor balap dari kelas kapasitas yang sama dengan yang diikuti oleh sang pembalap. Izin tersebut harus diajukan terlebih dahulu.

Sumber: FIM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *