Bola.net – Putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan menjadi ujian paling berat bagi Timnas Indonesia. Lawan tangguh sudah menanti, dan salah satu yang patut diwaspadai adalah Timnas Qatar.

Qatar disebut-sebut akan menjadi salah satu tuan rumah pada fase ini. Status sebagai tuan rumah bukan sekadar simbolis, melainkan bisa memberikan keuntungan nyata dalam pertandingan, termasuk saat menghadapi Indonesia. Timnas Indonesia sendiri pernah merasakan sulitnya tampil di kandang Qatar dalam ajang besar.

Pada gelaran Piala Asia U-23 2024, Indonesia harus mengakui keunggulan Qatar dengan skor 0-2 di babak penyisihan grup. Pertandingan tersebut berjalan panas dan penuh kontroversi, khususnya terkait keputusan wasit Nasrullo Kabirov yang dinilai merugikan Garuda Muda.

Namun, lebih dari sekadar keunggulan bermain di kandang, Qatar kini memiliki amunisi baru yang membuat mereka semakin berbahaya: pelatih anyar Julen Lopetegui.

Julen Lopetegui, Sentuhan Eropa di Ambisi Asia

Julen Lopetegui saat memimpin West Ham di musim 2024/2025. (c) AP Photo/Kirsty Wigglesworth

Qatar mengambil langkah strategis dengan menunjuk Julen Lopetegui sebagai pelatih kepala, menggantikan Luis Garcia. Nama Lopetegui bukan sosok sembarangan. Ia memiliki rekam jejak mentereng di sepak bola Eropa, pernah melatih Timnas Spanyol, Real Madrid, dan mengantar Sevilla menjuarai Liga Europa musim 2019/2020.

Keputusan ini menunjukkan ambisi besar Qatar untuk tampil kompetitif, tidak hanya di level Asia tetapi juga dunia. Dampaknya pun langsung terasa.

Dalam laga debutnya, Lopetegui sukses membawa Qatar meraih kemenangan tipis 1-0 atas Iran—salah satu tim papan atas Asia yang langganan tampil di Piala Dunia.

“Kami bermain melawan tim terbaik di grup, tim yang telah lolos ke Piala Dunia. Kami ingin menang untuk lolos ke babak playoff dan itulah yang kami lakukan. Kami memiliki banyak motivasi untuk menang,” ujar Lopetegui seperti dikutip dari situs resmi AFC.

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Lopetegui bukan hanya membawa nama besar, tetapi juga pendekatan taktik yang terorganisasi dan efektif.

Indonesia Wajib Siapkan Mental dan Strategi

Aksi Thom Haye, Justin Hubner, Jay Idzes, dan Rizky Ridho pada laga Timnas Indonesia vs China (c) Bagaskara Lazuardi

Jika nantinya Indonesia benar-benar berjumpa Qatar di putaran keempat, maka persiapan menyeluruh menjadi keharusan. Kekalahan di level U-23 menjadi pelajaran penting bahwa menghadapi Qatar bukan sekadar duel taktik di atas lapangan, tapi juga pertarungan mental.

Kekuatan Qatar saat ini merupakan kombinasi dari infrastruktur kelas dunia, dukungan federasi yang solid, keuntungan sebagai tuan rumah, serta keberadaan pelatih dengan reputasi internasional.

“Kemenangan tentu saja menjadi motivasi penting bagi semua orang. Kemenangan ini menjadi motivasi untuk apa yang akan datang. Kami memiliki pertandingan lain di depan kami, dan kami juga harus fokus,” ucap Lopetegui.