Lompat ke konten

KUBET – Guard of Honour untuk Liverpool: Akankah Arsenal dan Chelsea Memberikan Penghormatan?

Guard of Honour untuk Liverpool: Akankah Arsenal dan Chelsea Memberikan Penghormatan?


Guard of Honour untuk Liverpool: Akankah Arsenal dan Chelsea Memberikan Penghormatan?

Selebrasi Trent Alexander-Arnold (kiri) bersama Virgil van Dijk usai laga Leicester City vs Liverpool, Minggu (20/04/2025). (c) AP Photo/Rui Vieira

Bola.net – Liverpool berada di ambang menjuarai Premier League musim ini. Klub asuhan Arne Slot unggul jauh dari pesaing terdekat mereka.

Dengan selisih 13 poin dari Arsenal, Liverpool bisa memastikan gelar dalam waktu dekat. Kemenangan besar Arsenal atas Ipswich hanya menunda perayaan itu.

Jika Arsenal kalah dari Crystal Palace dini hari nanti, Liverpool bisa langsung dikukuhkan sebagai juara. Namun jika Arsenal menang, Liverpool harus menunggu hingga laga melawan Tottenham.

Saat gelar sudah dipastikan, fokus akan beralih ke perayaan, pawai trofi, dan penghormatan dari lawan. Guard of Honour menjadi perhatian.


1 dari 6 halaman

Tradisi Guard of Honour

Tradisi Guard of Honour

Aksi Mohamed Salah di laga Leicester City vs Liverpool di King Power Stadium, Minggu (20/04/2025). (c) AP Photo/Rui Vieira

Guard of Honour adalah bentuk penghormatan kepada juara liga. Tim lawan berdiri membentuk dua barisan dan bertepuk tangan saat juara masuk ke lapangan.

Meski bukan aturan resmi di Premier League, tradisi ini kerap dijalankan. Klub harus sepakat terlebih dahulu sebelum pertandingan berlangsung.

Tidak semua pemain merasa nyaman melakukannya, apalagi jika itu untuk rival. Namun banyak yang tetap melakukannya sebagai tanda respek.

Pertandingan Selanjutnya

Liga Inggris Liga Inggris
|
27 April 2025

Liverpool
Liverpool

22:30 WIB

Tottenham
Tottenham

2 dari 6 halaman

Sejarah Guard of Honour

Sejarah Guard of Honour

Manajer Liverpool Arne Slot memberikan instruksi pada Alexis Mac Allister di laga lawan Fulham, Minggu (06/04/2025). (c) AP Photo/Kin Cheung

Tradisi ini diyakini dimulai pada 1955, saat Manchester United menghormati Chelsea. Sejak itu, berbagai momen serupa terus terjadi.

Manchester United pernah memberi penghormatan kepada Arsenal di tahun 1991. Bahkan Arsenal melakukannya kembali pada United di musim 2012/2013.

Liverpool juga memberi Guard of Honour pada Chelsea tahun 2015. Setahun kemudian, giliran Leicester City menerima dari Chelsea.

3 dari 6 halaman

Liverpool Siap Disambut dengan Guard of Honour

Liverpool Siap Disambut dengan Guard of Honour

Manajer Tottenham Ange Postecoglou. (c) AP Photo/Ian Walton

Liverpool memiliki lima pertandingan tersisa musim ini. Laga melawan Tottenham di Anfield akhir pekan ini jadi sorotan.

Jika Arsenal kalah dari Palace, Tottenham berpotensi jadi tim pertama yang memberi Guard of Honour. Pelatih mereka, Ange Postecoglou, dikenal sebagai penggemar Liverpool.

Postecoglou mungkin mendesak timnya untuk menunjukkan penghormatan itu. Hal ini bisa jadi momen emosional di Anfield.

4 dari 6 halaman

Lawan-Lawan Penuh Dilema

Lawan-Lawan Penuh Dilema

Skuad Arsenal merayakan gol Thomas Partey ke gawang Brentford, Sabtu (12/4/2025) (c) AP Photo/Frank Augstein

Setelah menghadapi Spurs, Liverpool akan bertemu Chelsea dan Arsenal. Dua rival ini kemungkinan juga harus memberi Guard of Honour.

Bagi Chelsea, ini mungkin bukan masalah besar. Namun untuk Arsenal, momen ini akan terasa pahit.

Setelah bersaing ketat sepanjang musim, memberi tepuk tangan untuk juara jelas menyakitkan. Terutama jika mereka merasa bisa bersaing hingga akhir.

Dua pertandingan terakhir Liverpool adalah melawan Brighton dan Crystal Palace. Keduanya kemungkinan juga akan memberi penghormatan.

5 dari 6 halaman

Kontroversi Guard of Honour

Kontroversi Guard of Honour

Para pemain Manchester City merayakan kemenangan mereka dalam laga Premier League melawan Aston Villa, Rabu (23/4/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Jon Super

Tidak semua Guard of Honour berjalan mulus. Liverpool pernah merasa tidak dihormati saat mendapatkannya dari Manchester City pada 2020.

Beberapa pemain City berhenti bertepuk tangan sebelum semua pemain Liverpool keluar. Hal ini memicu kemarahan suporter The Reds.

Situasi seperti ini bisa mencoreng makna dari tradisi tersebut. Maka dari itu, kesepakatan dan niat baik antar tim menjadi penting.

Sumber: Mirror

6 dari 6 halaman

Klasemen Premier League

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *