Lompat ke konten

KUBET – Ketika Dua Bintang Bertabrakan: Mbappe dan Vinicius di Real Madrid

Ketika Dua Bintang Bertabrakan: Mbappe dan Vinicius di Real Madrid


Ketika Dua Bintang Bertabrakan: Mbappe dan Vinicius di Real Madrid

Selebrasi Kylian Mbappe dan Vinicius Junior dalam laga Copa del Rey antara Real Madrid vs Celta Vigo, Jumat (17/1/2025). (c) AP Photo/Pablo Garcia

Bola.net – Kylian Mbappe tampil luar biasa pada musim debutnya bersama Real Madrid. Penyerang asal Prancis tersebut mencetak 39 gol dan 5 assist dari 53 pertandingan di semua kompetisi, menjadikannya pemain paling produktif di skuad asuhan Carlo Ancelotti.

Namun, di balik gemilangnya Mbappe, muncul bayang-bayang penurunan performa Vinicius Junior. Winger asal Brasil tersebut mencetak 20 gol dan 16 assist musim ini, sedikit menurun dibandingkan torehan musim lalu yang mencapai 25 gol dan 12 assist.

Penurunan ini menjadi sorotan, mengingat Vinicius sempat masuk kandidat Ballon d’Or berkat performanya di musim 2022/23.

Situasi ini memunculkan pertanyaan besar: Apakah kehadiran Mbappe justru mengganggu peran Vinicius? Kedua pemain memang memiliki posisi dan gaya bermain yang mirip, yakni eksplosif dari sisi kiri.

Hal ini memaksa pelatih Ancelotti melakukan penyesuaian taktik, namun hasilnya belum menunjukkan keseimbangan yang optimal di sektor depan.


1 dari 4 halaman

Statistik Kontras: Ketajaman Mbappe dan Penurunan Vinicius

Statistik Kontras: Ketajaman Mbappe dan Penurunan Vinicius

Pemain Real Madrid, Vinicius Junior (c) La Liga

Di pentas La Liga, Mbappe membuktikan kualitasnya sebagai bintang dunia. Ia mencatatkan 28 gol dan 3 assist dari 32 penampilan, menjadikannya top skor sementara kompetisi.

Produktivitasnya tak hanya penting dalam urusan mencetak gol, tetapi juga dalam menciptakan tekanan dan ruang bagi rekan-rekannya.

Sementara itu, Vinicius mengalami penurunan performa yang cukup mencolok. Dari 28 pertandingan La Liga, ia hanya mencetak 11 gol dan 7 assist.

Meskipun kontribusinya secara umum masih terbilang baik, angka-angka tersebut berada di bawah ekspektasi publik, terutama jika dibandingkan dengan musim sebelumnya yang luar biasa.

Pertandingan Selanjutnya

Liga Spanyol Liga Spanyol
|
4 Mei 2025

Real Madrid
Real Madrid

19:00 WIB

Celta Vigo
Celta Vigo

2 dari 4 halaman

Gaya Bermain yang Bertabrakan

Keduanya dikenal sebagai pemain dengan kecepatan tinggi, dribel kuat, dan naluri menyerang tajam dari sisi kiri.

Masalahnya, ketika dua pemain dengan kecenderungan serupa berada dalam satu tim, akan terjadi perebutan ruang dan peran. Hal ini yang terlihat dalam beberapa pertandingan Real Madrid musim ini.

Menurut analis Fabio Capello, baik Mbappe maupun Vinicius lebih nyaman bermain melebar di kiri, bukan sebagai penyerang tengah atau winger kanan.

Ketika dimainkan bersamaan, salah satu dari mereka harus mengalah dan bermain di sisi yang kurang ideal. Hasilnya, efektivitas serangan menjadi menurun karena pergerakan dan posisi mereka kerap saling bertabrakan.

3 dari 4 halaman

Tantangan Mencari Keseimbangan

Tantangan Mencari Keseimbangan

Selebrasi Kylian Mbappe dalam laga La Liga antara Real Madrid vs Real Mallorca, Kamis (15/5/2025). (c) Real Madrid CF Official

Ancelotti yang dikenal piawai dalam mengelola ego dan membentuk harmoni tim, menghadapi salah satu tantangan terbesarnya.

Dengan dua bintang besar yang punya karakter dominan, ia harus menemukan formula yang tepat agar keduanya bisa tampil optimal tanpa saling mengganggu. Ini bukan perkara mudah, mengingat keduanya terbiasa menjadi pusat permainan.

Sepanjang musim, pelatih asal Italia itu telah mencoba berbagai skema. Mulai dari formasi 4-3-3 dengan Mbappe sebagai penyerang tengah, hingga 4-4-2 dengan Vinicius lebih melebar.

Namun, belum ada pendekatan yang benar-benar mampu menyatukan kekuatan mereka secara simultan. Dalam banyak laga besar, justru tampak bahwa keduanya tidak dalam sinkronisasi.

4 dari 4 halaman

Masih Ada Harapan: Duet Ini Bisa Menyatu

Di tengah semua spekulasi soal ketidakcocokan, masih ada secercah harapan bahwa duet Mbappe-Vinicius bisa berjalan harmonis. Mbappe sendiri menyatakan dalam wawancara bersama ESPN bahwa ia “tidak bisa membayangkan Real Madrid tanpa Vinicius.”

Vinicius juga tak pernah menunjukkan tanda-tanda friksi atau rasa tidak puas secara terbuka. Ia tetap menunjukkan profesionalisme tinggi, meski penampilannya tidak seproduktif musim lalu.

Kombinasi keduanya tetap menjadi mimpi bagi banyak pelatih, mengingat potensi serangan yang sangat mematikan jika berhasil disatukan.

Musim ini menjadi fase adaptasi, terutama bagi Mbappe yang harus menyatu dengan gaya bermain Real Madrid dan karakter pemain lainnya.

Nah musim depan Madrid akan dipimpin oleh Xabi Alonso, meski belum dikonfirmasi. Pergantian pelatih berarti pergantian taktik, Mbappe dan Vinicius mungkin bisa lebih menyatu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *