Lompat ke konten

KUBET – FIFA Resmi Buka Investigasi Insiden Rasisme pada Antonio Rudiger di Laga Real Madrid vs Pachuca

FIFA Resmi Buka Investigasi Insiden Rasisme pada Antonio Rudiger di Laga Real Madrid vs Pachuca


FIFA Resmi Buka Investigasi Insiden Rasisme pada Antonio Rudiger di Laga Real Madrid vs Pachuca

Bek Real Madrid, Antonio Rudiger saat bermain di laga melawan Pachuca di Piala Dunia Antarklub 2025. (c) AP Photo/Chris Carlson

Bola.net – Kemenangan Real Madrid atas Pachuca di ajang Piala Dunia Antarklub 2025 harus dinodai oleh sebuah insiden yang sangat serius. Laga yang seharusnya menjadi panggung sportivitas kini justru tercoreng oleh dugaan tindakan rasisme.

Bek andalan Real Madrid, Antonio Rudiger, mengklaim bahwa dirinya telah menjadi korban pelecehan rasial dari salah satu pemain Pachuca, Gustavo Cabral. Tudingan ini pun langsung ditanggapi dengan sangat serius oleh pihak penyelenggara.

Kini, FIFA sebagai badan sepak bola dunia telah secara resmi membuka proses penyelidikan atas insiden tersebut. Mereka bertekad untuk bisa mengungkap kebenaran di balik dugaan yang telah mencoreng citra turnamen ini.

Lantas, bagaimana sebenarnya kronologi dari insiden tersebut dan apa kata para pihak yang terlibat? Inilah perkembangan terbaru dari kasus yang kini menjadi sorotan dunia sepak bola.


1 dari 3 halaman

Insiden di Tengah Laga Pachuca vs Madrid

Insiden ini terjadi saat laga antara Real Madrid dan Pachuca di Charlotte pada 22 Juni 2025 yang lalu. Antonio Rudiger mengklaim bahwa bek Pachuca, Gustavo Cabral, telah melontarkan sebuah hinaan rasial kepadanya.

Rudiger menyebut bahwa Cabral memanggilnya dengan panggilan bernuansa rasial. Tudingan serius inilah yang kemudian membuat wasit langsung mengaktifkan protokol anti-rasisme dari FIFA saat itu juga.

Di sisi lain, Gustavo Cabral dengan tegas membantah semua tuduhan tersebut. Ia mengatakan bahwa yang terjadi hanyalah sebuah pertengkaran biasa setelah keduanya terlibat dalam duel fisik di atas lapangan.

Cabral menjelaskan, “Itu adalah sebuah pertarungan. Kami berbenturan. Dia mengatakan bahwa saya memukulnya dengan tangan saya, dan kemudian terjadi sebuah argumen dan wasit membuat isyarat rasisme, tetapi saya mengatakan hal yang sama kepadanya sepanjang waktu.”

2 dari 3 halaman

FIFA Turun Tangan, Penyelidikan Dibuka

Menindaklanjuti laporan pertandingan, Komite Disiplin FIFA kini telah secara resmi membuka proses penyelidikan. Gustavo Cabral menjadi pemain yang akan diperiksa secara mendalam terkait dugaan ini.

FIFA menegaskan bahwa mereka sangat bertekad untuk bisa mengungkap kebenaran dari situasi ini. Tidak menutup kemungkinan, mereka akan memanggil para saksi dari kedua belah pihak untuk bisa memberikan testimoni.

Meskipun begitu, FIFA tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Proses investigasi ini diperkirakan akan memakan waktu karena mereka ingin memastikan semua aspek telah diperiksa secara menyeluruh dan adil.

“Menyusul penilaian dari laporan pertandingan, Komite Disiplin FIFA telah membuka proses penyelidikan terhadap pemain CF Pachuca, Gustavo Cabral, sehubungan dengan insiden yang melibatkannya dengan pemain Real Madrid, Antonio Rudiger, selama pertandingan Piala Dunia Antarklub FIFA yang dimainkan di Charlotte pada 22 Juni,” demikian pernyataan dari FIFA.

3 dari 3 halaman

Dukungan Penuh Real Madrid

Dalam menyikapi kasus yang menimpa pemainnya ini, Real Madrid menunjukkan dukungan penuh mereka kepada Antonio Rudiger. Pihak klub menyatakan bahwa mereka percaya sepenuhnya dengan apa yang telah disampaikan oleh sang pemain.

Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, juga memberikan respons yang sangat tegas seusai pertandingan. Ia mengatakan bahwa tidak ada toleransi sama sekali untuk tindakan rasisme dalam dunia sepak bola.

Ini bukanlah pertama kalinya Real Madrid harus menghadapi situasi serupa. Sebelumnya, bintang mereka yang lain, Vinicius Junior, juga telah berulang kali menjadi korban dari pelecehan rasial di berbagai kesempatan.

Alonso pun menegaskan sikap klub dan kepercayaannya pada Rudiger.

“Dalam sepak bola tidak ada toleransi untuk hal ini, dan jika itu terjadi, maka tindakan harus diambil,” ujar Alonso.

“Inilah yang telah Antonio sampaikan kepada kami dan kami memercayainya. Sekarang sedang dalam penyelidikan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *